Thursday, April 10, 2014

Di Perjalanan


Di Perjalanan
kamu memiliki waktu dan ruang terbaikmu dengan buku atau lagu
(meskipun coffeeshop juga mampu, ini pengecualian buatku)
pemandangan sekitar kerap merayu
dengan satu, dua, belasan, puluhan lagu favorit
dan ketika pembatas bukumu berpindah tempat
membatasi digit nomor halaman yang bertambah besar

Di Perjalanan
kamu bisa tersesat
menjelajah tempat asing yang menyenangkan atau membosankan
menikmati rasa penasaranmu sebentar
bersyukur sekaligus berdebar
kemudian kembali menyerahkan nasib pada teknologi penunjuk jalan yang ada di smartphonemu
atau membuka jendela, bertanya kepada orang sekitar

Di Perjalanan
ada dua kesempatan, untuk:
menjadi dirimu
dengan melaju kendaraanmu secepat mungkin
tangan di atas klakson, berjaga ketika ada yang berusaha merebut ruangmu
kepentinganmu adalah yang utama
mata dan gerak kaki liar, mencari tempat duduk ternyaman
masa bodoh dengan ibu paruh baya yang berdiri bersandar di tiang
yang berusaha menjaga keseimbangan dengan belanjaan seplastik besar di tangan

atau menjadi dirimu yang satunya
yang berhenti sejenak, berbagi ruang dengan orang
memberi jalan pada kendaraan lain yang melintang
memberi sekian persen dari jumlah uang yang tersisa
pada mereka yang mengetuk jendela nuranimu
apa yang tersisa bisa menjadi segalanya
  
Di Perjalanan
kamu menyediakan telingamu bagi semua orang
baik orang terdekat atau pun orang asing yang kebetulan duduk di sebelahmu
mendengar cerita bahagia atau keluh kesah, semuanya berbaur renyah
menyadari betapa ajaibnya berbagi telinga dan waktu akan menjadi candu

Di Perjalanan
kamu berbicara sangat banyak sampai kehabisan waktu
batas-batas melonggar dan memudar
sesekali, kamu kelepasan
sekedar untuk didengar, sedikit membakar kepenatan
berharap tidak ada kata "pulang" untuk sementara
pintamu agar waktu ikut berjalan perlahan seiring laju kendaraanmu, cara yang pintar (jika aku boleh berkomentar)
atau berputar arah dan memilih jalur terjauh untuk mencapai rumah
karena kamu tau, di rumah tidak akan seperti di perjalanan
dan tidak ada obrolan maya yang mampu menggantikan

Bagaimana kamu memilih perjalananmu?

//

Holiday is over, people. I spent my holiday in Jakarta and cancelled my plans to go to Lombok due to several things. We all create beautiful plans, but nature and our Almighty would do the rest. Regarding to my last post, I wanted to go to some certain places I mentioned. Guess what? I went there. Cheers for that. Flâneur, I highlighted my mood into these words: di perjalanan.

No comments:

Post a Comment