Tuesday, July 22, 2014

Bunyi-bunyi Deklarasi

Kaki-kaki berselimut lumpur berbaris manis
Berderap menuju tangga kecil ke arah panggung
Irama jantung memburu senada, perlahan menjauh dari ruang kaca
Bedak dan warna-warni kimia berbungkus cantik dibiarkan merana
Dari sudut tangga lainnya, berdiri pula kerumunan berpakaian senada

Panggilan untuk mereka pun berkumandang
Hembusan nafas yang dipaksa keluar semakin berat
Dari kiri dan kanan beriringan masuk ke panggung berbatas tirai merah tua
Seiring derap kaki dari arah berlawanan datang
Bergemuruh tepuk tangan dan kicauan senang
Serta ratusan ribu mata elang yang siap menerkam tajam

Kata mereka, ini pesta
Demikian ia begitu kuat dilontarkan dimana-mana
Tapi aku lebih senang memaknainya sebagai pertunjukkan
Dimana aktor-aktornya memiliki kepentingan
Dan para penontonnya punya andil untuk ikut ambil bagian

Aku tidak punya batasan dimana aku harus ditempatkan
Tentu, aku sudah menjadi penonton yang baik dengan membuat jariku ungu
Keterbukaan dan kebebasan yang katanya dijamin ini
Memungkinkan aku untuk bisa loncat kesana kemari
Menjadi penonton, juri, atau aktor yang suka improvisasi
Atau cleaning service yang sering terlupakan di pantry

Tirai itu masih tertutup tenang, sudah lama ia berdebu dan usang
Dua kacung siap membuka dengan memencet tombolnya di ujung pelataran
Tapi, tunggu dulu...
Siapkah kita semua membuka diri terhadap pertunjukkan ini?
Yang akan dimulai tidak lama lagi