Beranjak dari tempat tidur dan
turun ke jalan sebelum matahari memunculkan raga. Semangat baru yang menggebu,
entah hanya untuk mendengarkan Frank Sinatra (atau Bon Iver, atau Olafur
Arnalds yang memainkan Chopin) sepanjang perjalanan.
Ada pagi yang membutuhkan tidur
lebih panjang. Ada pula pagi yang tidak membiarkan mata terlelap melainkan
untuk membuka halaman demi halaman yang belum usai sambil menenggak kopi yang ia
beli di Rest Area KM 13 sambil sesekali menyesap kepulan asap perlahan.
Tenggelam sendirian menjadi pagi.
Harapan-harapan sederhana beraroma minyak telon bayi mengepung mengajaknya berteman. Berteman selekatnya, karena nanti siang dan
sore adalah perlawanan.
(Ia tidak juga bertemu Malam)