Kaki-kaki berselimut lumpur berbaris manis
Berderap menuju tangga kecil ke arah panggung
Irama jantung memburu senada, perlahan menjauh dari ruang
kaca
Bedak dan warna-warni kimia berbungkus cantik dibiarkan
merana
Dari sudut tangga lainnya, berdiri pula kerumunan berpakaian
senada
Panggilan untuk mereka pun berkumandang
Hembusan nafas yang dipaksa keluar semakin berat
Dari kiri dan kanan beriringan masuk ke panggung berbatas tirai
merah tua
Seiring derap kaki dari arah berlawanan datang
Bergemuruh tepuk tangan dan kicauan senang
Serta ratusan ribu mata elang yang siap menerkam tajam
Kata mereka, ini pesta
Demikian ia begitu kuat dilontarkan dimana-mana
Tapi aku lebih senang memaknainya sebagai pertunjukkan
Dimana aktor-aktornya memiliki kepentingan
Dan para penontonnya punya andil untuk ikut ambil bagian
Aku tidak punya batasan dimana aku harus ditempatkan
Tentu, aku sudah menjadi penonton yang baik dengan
membuat jariku ungu
Memungkinkan aku untuk bisa loncat kesana kemari
Menjadi penonton, juri, atau aktor yang suka improvisasi
Tirai itu masih tertutup tenang, sudah lama ia berdebu dan
usang
Dua kacung siap membuka dengan memencet tombolnya di ujung
pelataran
Tapi, tunggu dulu...
Siapkah kita semua membuka diri terhadap pertunjukkan ini?
Yang akan dimulai tidak lama lagi
No comments:
Post a Comment