Di Perjalanan
kamu memiliki waktu dan ruang terbaikmu dengan buku
atau lagu
(meskipun coffeeshop juga mampu, ini pengecualian
buatku)
pemandangan sekitar kerap merayu
dengan satu, dua, belasan, puluhan lagu favorit
dan ketika pembatas bukumu berpindah tempat
membatasi digit nomor halaman yang bertambah besar
Di Perjalanan
kamu bisa tersesat
menjelajah tempat asing yang menyenangkan atau
membosankan
menikmati rasa penasaranmu sebentar
bersyukur sekaligus berdebar
kemudian kembali menyerahkan nasib pada teknologi
penunjuk jalan yang ada di smartphonemu
atau membuka jendela, bertanya kepada orang sekitar
Di Perjalanan
ada dua kesempatan, untuk:
menjadi dirimu
dengan melaju kendaraanmu secepat mungkin
tangan di atas klakson, berjaga ketika ada yang
berusaha merebut ruangmu
kepentinganmu adalah yang utama
mata dan gerak kaki liar, mencari tempat duduk
ternyaman
masa bodoh dengan ibu paruh baya yang berdiri
bersandar di tiang
yang berusaha menjaga keseimbangan dengan belanjaan
seplastik besar di tangan
atau menjadi dirimu yang satunya
yang berhenti sejenak, berbagi ruang dengan orang
memberi jalan pada kendaraan lain yang melintang
memberi sekian persen dari jumlah uang yang tersisa
pada mereka yang mengetuk jendela nuranimu
apa yang tersisa bisa menjadi segalanya
Di Perjalanan
kamu menyediakan telingamu bagi semua orang
baik orang terdekat atau pun orang asing yang
kebetulan duduk di sebelahmu
mendengar cerita bahagia atau keluh kesah, semuanya
berbaur renyah
menyadari betapa ajaibnya berbagi telinga dan waktu
akan menjadi candu
Di Perjalanan
kamu berbicara sangat banyak sampai kehabisan waktu
batas-batas melonggar dan memudar
sesekali, kamu kelepasan
sekedar untuk didengar, sedikit membakar kepenatan
berharap tidak ada kata "pulang" untuk
sementara
pintamu agar waktu ikut berjalan perlahan seiring
laju kendaraanmu, cara yang pintar (jika aku boleh berkomentar)
atau berputar arah dan memilih jalur terjauh untuk
mencapai rumah
karena kamu tau, di rumah tidak akan seperti di
perjalanan
dan tidak ada obrolan maya yang mampu menggantikan
Bagaimana kamu
memilih perjalananmu?
//
Holiday is over, people. I spent my holiday in Jakarta and cancelled my plans to go to Lombok due to several things. We all create beautiful plans, but nature and our Almighty would do the rest. Regarding to my last post, I wanted to go to some certain places I mentioned. Guess what? I went there. Cheers for that. Flâneur, I highlighted my mood into these words: di perjalanan.
//
Holiday is over, people. I spent my holiday in Jakarta and cancelled my plans to go to Lombok due to several things. We all create beautiful plans, but nature and our Almighty would do the rest. Regarding to my last post, I wanted to go to some certain places I mentioned. Guess what? I went there. Cheers for that. Flâneur, I highlighted my mood into these words: di perjalanan.
No comments:
Post a Comment